Jumat, 22 Januari 2010

HANBOK





Annyonghaseo chingu…

Setelah kemarin sempat membahas tentang budaya Jepang : “Japanese Wedding Ceremony”, kali ini saia ingin membahas budaya Korea yaitu hanbok.


Hanbok (Korea Selatan) atau Chosŏn-ot (Korea Utara) adalah pakaian tradisional masyarakat Korea. Hanbok pada umumnya memiliki warna yang cerah, dengan garis yang sederhana serta tidak memiliki saku. Walaupun secara harfiah berarti "pakaian orang Korea", hanbok pada saat ini mengacu pada "pakaian gaya Dinasti Joseon" yang biasa dipakai secara formal atau semi-formal dalam perayaan atau festival tradisional.

SEJARAH HANBOK

Beberapa elemen dasar hanbok pada saat ini seperti jeogori atau baju, baji (celana) dan chima(rok) diduga telah dipakai sejak waktu yang lama, namun pada zaman Tiga Kerajaan pakaian sejenis ini mulai berkembang. Lukisan pad

a situs makam Goguryeo menunjukkan gambar laki-laki dan wanita pada sa

at itu memakai celana panjang yang ketat dan baju yang berukuran sepinggang. Struktur terse

but sepertinya tidak banyak berubah sampai saat ini.

Pada akhir masa Tiga Kerajaan, wanita dari kalangan bangsawan mulai mem

akai rok berukuran panjang dan baju seukuran pinggang yang diikat di pinggang dengan celana panjang yang tidak ketat, serta memakai jubah seukuran pinggang dan diikatka

n di pinggang.

Pada masa ini, pakaian berbahan sutra dari Tiongkok ( Dinasti Tang ) di

adopsi oleh anggota keluarga kerajaan dan pegawai kerajaan. Ada yang dise

but Gwanbok, pakaian tradisional untuk pegawai kerajaan pada masa lalu.

Periode Goryeo

Ketika Dinasti Goryeo (918–1392) menandatangani perjanjian damai dengan Kerajaan Mongol, raja Goryeo menikahi ratu Mongol dan pakaian pegawai kera

jaan lalu mengikuti gaya Mongol. Sebagai hasil dari pengaruh Mongol ini, ro

k (chima) jadi sedikit lebih pendek. Sedangkan Jeogori (baju untuk tubuh bagian atas) diikat ke bagian dada dengan pita lebar, sedangkan lengan bajunya didesain agak ramping.

Pada masa Dinasti Joseon, jeogori wanita secara perlahan menjadi ketat d

an diperpendek. Pada abad ke-16, jeogori agak menggelembung dan panjangnya mencapai di bawah pinggang. Namun pada akhir abad ke-19, Daewon-gun memperkenalkan Ma

goja, jaket bergaya Manchu yang sering dipakai hingga saat ini.

Periode Joseon

Chima pada masa akhir Joseon dibuat panjang dan jeogori menjadi pendek dan ketat. Heoritti atau heorimari yang terbuat dari kain linen difungsikan sebagai korset karena begitu pendeknya jeogori.

Kalangan atas memakai hanbok dari kain rami yang ditenun ata

u bahan kain berkualitas tinggi, seperti bahan yang berwarna cerah pada musim panas dan bahan kain sutra pada musim dingin. Mereka menggunakan warna yang bervarias

i dan terang. Rakyat biasa tidak dapat menggunakan bahan berkualitas bagus karena tidak sanggup membelinya.

Umumnya dahulu kaum laki-laki dewasa mengenakan durumagi (semacam jaket panjang) saat keluar rumah.

hanbok keluarga kerajaan

BAGIAN-BAGIAN HANBOK

1. Jeogori: ialah bagian atas dari hanbok ( baju ).Untuk hanbok laki-laki ukurannya lebih besar dan simple, sedangkan untuk wanita agak pendek dan ditandai garis lengkung dan dekorasi yang lembut.

2. Deong Jong : yaitu krah yang berwarna yang berwarna putih .

3. Otgoreum (Cloth Strings): adalah pita yang dipakai pada baju hambok untuk wanita, yang melintang hingga ke Rok ( chima )

4. Chima : adalah rok pada bagian hanbok. Ada berbagai macam jenis chima, ada yang lapisan tunggal dan ada juga yang double.

5. Pattern: susunan gambar atau garis dan juga perpaduan warna.

Masih banyak lagi istilah bagian pada hanbok, misalnya baerae ( pada lengan ), kket dong ( lengan ) dan lain sebagainya.

Untuk hanbok pria ada ” baji ” yaitu celana untuk hanbok. biasanya bentuknya l

onggar .

Pada kesempatan ini saia juga melampirkan cara memakai otgoreum ( pita ) pada hanbok, walaupun nampak sederhana, namun seringkali kesulitan .

1. Ada dua sisi yang kita anggap A ( kiri ) dan B ( kanan ) . Letakkan sisi A di atas sisi B.

2. Sisi A putar dan tarik ke atas.

3. Dengan panjang kira-kira 10 cm lipat sisi B

4. Kembali sisi A diputar ( di talikan ) lagi.

5. Tarik dan rapikan.

6. Atur keserasian panjang antara kedua sisi tersebut

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates